Traveling

Tips Liburan Aman di Vietnam (Saigon City)

Selamat pagi 🙂

Kali ini saya akan membahas tips supaya liburan kalian aman dan nyaman di Saigon khusus untuk traveler yang baru pertama kali berlibur dan jalan-jalan kesini. Jadi ini kali pertama saya traveling ke Vietnam, kalau Sebastian sudah yang kedua kali. Jadi waktu masih di Pattaya, Sebastian ungkapkan ide buat destinasi 90 hari kita selanjutnya adalah negara Vietnam tepatnya kota Saigon (kalau ke Da Nang waktu itu sebenarnya diluar rencana ampunnn), saya langsung heboh browsing. Alhasil saya parno setengah mati, hasil browsing-an saya soalnya jelek sekali, rata-rata travel writer ngebahas tingkat scam yang tinggi di Saigon (parno dong!). Padahal yah kalau dipikir-pikir scam itu ada dimana-mana yah, di negara sendiri juga banyak, di Medan juga banyak scammer (tukang hipnotis kalau versiku). Baiklah saya harus berpikiran positif, toh 90 hari di Pattaya aman-aman saja. Selama punya niat baik, pasti mengalami yang baik-baik juga, tapi yah tetap harus waspada. Nah, hasil browsingan saya tentang Vietnam saya jadikan modal untuk antisipasi hal-hal terburuk yang mngkin saja terjadi. Dan syukurlah sejauh ini kita terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.

Berikut beberapa tips dasar buat kalian yang berencana liburan ke Saigon yang saya rangkum berdasarkan pengalaman kita:

  • Beli Sim Card VINAPHONE
    Vinaphone Counter 1 di Ho Chi Minh Airport

    Begitu tiba di Tan Son Nhat International Airport (Ho Chi Minh), urusan imigrasi dan bagasi selesai keluar dari pintu exit kalian akan melihat banyak sekali kios kecil menjual berbagai sim card dan menawarkan jasa taxi, pilih jalur sebelah kiri dan di sudut lihat counter no. 1 dengan logo vinaphone berwarna biru. Pilih paket yang sesuai dengan kebutuhan kalian, karena kami disini selama 90 hari, jadi kita pilih paket data EZcom special untuk paket data saja. Staff-nya ramah dan berbicara bahasa Inggris dengan baik.

 

  • Pilihlah VINASUN TAXI 
    Perjuangan mencari taxi banyak tantangan karena berbondong-bondong calo taxi langsung berdatangan ke arah kalian begitu keluar dari pintu Arrival, baiknya katakan tidak, dan langsung cari Vinasun taxi, nanti ada petugas yang mengarahkan. Soalnya taxi scam di Vietnam banyak sekali kasusnya. Vinasun Taxi ini armadanya banyak, murah dan tarif meternya terpercaya. Ada pilihan lain yaitu Main Linh Taxi (warna hijau), tapi saya dan Sebastian lebih suka Vinasun. Biasanya dari airport ke Distrik 1 sekitar 150.000-200.000 VND tergantung jarak tempuh.
  • Street food dan warkop lokal 
    Makanan Vietnam di warung pinggir jalan
    Tipikal warung (bukan restauran)

    Ada banyak pilihan street food dan warung kopi Vietnam yang enak, murah dan aman. Pilihlah areal street food dan warung kopi yang banyak customer-nya dan selalu sibuk (pasti enak), jangan yang sunyi (biasa tourist trap dan tidak enak). Biasakan lihat menu terlebih dahulu, kemudian duduk (supaya yakin kalau harganya memang harga lokal). Menu lokal biasanya berkisar dari 10.000-50.000 VND/porsi dan itu udah banyak sekali porsinya soalnya disini rata-rata porsi makanan jumbo.

 

 

  • Iced Vietnam Coffee (request : sedikit susu, sedikit es) 
    Es Kopi Vietnam di Den Da Cafe

    Kopi Vietnam merupakan minuman wajib, tapi ada tipsnya supaya kalian lebih menikmati rasa kopi yang pas. Jadi kalau mereka siapin pakai susu, minta susunya sedikit saja (bilang az tidak bisa minum yang manis-manis karena kalian udah manis hahaha…) dijamin rasa kopi Vietnamnya kerasa sampe ke ubun-ubun dan nggak kemanisan! Kalau nggak pakai susu sama sekali, siap-siap deh insomnia samapai jam 5 pagi (ini kisah nyata saya dan Sebastian loh).

 

 

  • Tisu basah berbayar 
     Tisu Basah Berbayar

    Nah kalau makan di restauran (bukan warung yah) entah itu di pinggir jalan atau di mall harus hati-hati dengan tisu basah yang disediakan. Tisu basahnya aman sih, higienis, cuma yang nyebelin menurut saya adalah kita harus bayar tisu basah yang kita pakai (3.000-5.000 VND) lumayan juga kan. Memang waktu siapian makanan, waitres-nya memberi tahu tentang itu, cuma terkadang kita nggak ngeh kan, kebiasaan di Indonesia. Btw, Sushi Tei disini juga tisu basahnya berbayar loh hahaha…

 

  • Jambret dari sepeda motor 
    Ini beneran harus hati-hati sekali dan jangan lengah, kalau kita yang dari Indonesia sepertinya sangat waspada dan sudah terbiasa. Kamera, handpone, uang dan tas benar-benar disimpan ditempat yang aman apalagi kalau lagi sibuk foto-foto di spot wisata. Banyak traveler, mayoritas western yang kena jambret (kamera, handphone dan tas), sama kek di Indonesia tekniknya jambret dari sepeda motor dan main sambar. Cepat sekali mereka seperti ular berbisa! Pokoknya hati-hati dengan sepeda motor dan jangan mudah percaya sama lokal (banyak juga yang tukang tipu), kalau sesama traveler sih sejauh ini aman.
  • Lambaikan tangan dari kiri ke kanan = TIDAK  
    Jadi biasanya di pinggir jalan kalian akan menemui pedagang berbagai jenis artandcrafts, topi khas Vietnam, lotere dan lain-lain. Kalau nggak niat beli/tidak tertarik, katakan tidak sambil tatap mata penjualnya atau lakukan teknik diatas (cara sopan dan universal, pasti ngerti deh mereka).
  • No price tag = boleh tawar 
    Kalau yang suka belanja seperti saya hahaha…semua suka kali yah apalagi kalau murah! Silahkan tawar kalau tidak ada label harga (kadangkala mereka nakal kasih harga 20-50% lebih tinggi daripada harga lokal). Tapi kalau ada label, nggak usah tawar, sudah pasti murah, dan mereka bakalan ngamuk kalau ditawar (kaburrrr…). Seminggu yang lalu kita beli kaos olahraga merk Hurley untuk Sebastian di Ben Thanh market seharga 70.000VND (yang KW yah…) itu sudah bagus banget kualitasnya (maafkan kita beli bajakan tapi cuma 1 kok, abis murah sih aduh!).
  • Tantangan Nyebrang Jalan 
    Sekali setahun jalanan sepi (Tet Holiday)

    Beneran challenging sekali jalanan di Saigon apalagi kalau mau nyebrang, memicu adrenalin tapi fun juga. Intinya jalan pelan-pelan dengan langkah pasti sepeda motor yang bejibun langsung dengan sigap memberikan kalian jalan (tapi hati-hati dengan mobil yah, pengemudi mobil agak egois disini). Jadi dibilang seram, kalau menurut kita nggak juga sih, lebih seram nyebrang jalan di Medan loh (beneran!).

 

 

  • Traffic is very hectic 
    Jalanan di Saigon

    Kalau kebetulan kalian mau uji adrenalin dan explore Saigon pakai sepeda motor, bolehlah dicoba (orang Medan bisa ini, udah biasa dengan traffic-nya), cuma tetap ekstra hati-hati. Waktu yang paling ramai itu adalah pagi saat jam pergi kerja/sekolah 7-9 dan jam pulang kerja/sekolah 16-18, jadi pintar-pintar atur strategi dan siapkan masker (polusi udaranya ngeri disini apalagi kalau pas hari panas). Kalau naik taxi/grab car ataupun jalan kaki sejauh pengalaman kami lebih nggak berasa macetnya dibandingkan pakai sepeda motor.

 

Hmmm…sepertinya itu dulu deh tipsnya, nanti kalau ada pengalaman baru, akan saya update lagi. Btw, sedikit tambahan yang saya suka dari Saigon, wifi spot sangat mudah ditemukan dan cenderung cepat sekali (ini beneran cepat, bahkan video Youtube saya bisa upload cuma 5 menit saja, Sebastian juga Skype-an lancar). Biasanya di Family Mart, KFC warung kopi, warung makan menawarkan free wifi (tidak usah ragu minta password-nya, kadangkala juga udah tercantum di receipt dari kasir), jadi kalian bisa hemat paket data internet deh, soalnya wifi di hotel (hostel apapun itu) tidak bisa diharapkan, lelet sekali…jadi yah enakan nongkrong diluar dan bisa komunikasi dengan keluarga di tanah air plus bisa update di social media. Nih, saya ngeblog pakai wifi dari apartemen, Sebastian pakai Vinaphone andalannya (soalnya jatah wifi kamar kita cuma buat 1 orang aihhhhh…)

Have a good time ♥